JAWA TIMUR, CNEWS.CO.ID – Publik dikejutkan dengan klaim ketua organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang ranah sosial kontrol yang dikenal memiliki banyak pengikut. Ternyata mengantongi gelar akademik tinggi. Dalam berbagai kesempatan, ia mengaku memiliki gelar Magister hingga doktor. Namun, klaim ini justru menimbulkan pertanyaan besar di kalangan akademisi dan masyarakat.
Sosok tersebut dikenal dengan nama Dr. Habib Yusuf Assegaf, S.H., M.Hum., yang disebut-sebut memiliki gelar akademik yang cukup mentereng. Namun, keabsahan gelar tersebut kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Beberapa pihak mempertanyakan latar belakang akademik tokoh ini. Nama yang tercantum dengan gelar Doktor (Dr.) dan dua gelar tambahan Sarjana Hukum (S.H.) serta Magister Humaniora (M.Hum.) menimbulkan rasa penasaran. Apakah gelar tersebut benar berasal dari lembaga pendidikan resmi, ataukah hanya sebuah klaim belaka?
Dalam berbagai kesempatan, Habib Yusuf sering muncul di berbagai kasus di Pasuruan Raya. Seperti kasus-kasus besar, dia selalu ada bak seperti Jailangkung (Datang Tak Dijemput, Pulang Tak Diantar). Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai asal-usul gelar akademiknya. Lembaga pendidikan yang disebut-sebut sebagai tempat ia menempuh pendidikan juga belum dapat dikonfirmasi.
Seorang pakar pendidikan, Dr. Ahmad Syamsul mengatakan, bahwa klaim gelar akademik seperti ini memang harus diverifikasi agar tidak menimbulkan keraguan di masyarakat.
“Gelar akademik adalah representasi dari usaha keras dan validasi institusi yang diakui. Jika benar, tentu ini harus didukung dengan bukti otentik,” ujar Ahmad.
Di sisi lain, para pengikut Habib Yusuf tetap meyakini kemampuan dan kredibilitas pemimpin mereka, terlepas dari polemik mengenai gelar yang ia miliki. “Yang penting adalah ajaran dan bimbingannya, bukan soal gelar,” ungkap salah satu pengikutnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun awak media, Habib Yusuf telah mengirim somasi kepada kantor media CNEWS.CO.ID, terkait pemberitaan gelar akademiknya. Namun sayang, somasi tersebut tidak sampai alias hanya gertakan kepada sejumlah wartawan yang ada di Jawa Timur.
Hingga saat ini, pihak organisasi Gaib tersebut belum memberikan klarifikasi atau bukti resmi mengenai gelar akademik sang ketua. Publik masih menunggu klarifikasi lebih lanjut.
Apakah gelar akademik tersebut benar adanya atau hanya sekadar strategi untuk membangun citra? Publik masih menunggu jawaban yang pasti. (roky/tim-Jatim)