Scroll untuk baca artikel
Scroll Untuk Baca Artikel
Example floating
Example floating
Kriminal

Marak Media Mirip “JawaPos,” Publik Bingung dan Wartawan Geram

5
×

Marak Media Mirip “JawaPos,” Publik Bingung dan Wartawan Geram

Sebarkan artikel ini
Gambar diatas, direktur utama media jawapose, dan mengklim dirinya seorang gus?
Example 468x60

JATIM, Cnews.co.id – Kemunculan media berbasis WordPress yang mudah dibuat hanya dengan handphone kini menuai kontroversi. Pasalnya, semakin banyak media yang menggunakan nama serupa dengan media besar seperti “JawaPos,” “Tribun,” dan “Siber,” yang berpotensi menyesatkan pembaca.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah, sebuah media yang namanya mirip dengan “JawaPos.” Baru-baru ini, media tersebut menerbitkan berita tentang seorang direktur utamanya yang sedang bertani. Dalam narasinya, ia menyebut dirinya gemar berkebun dan bahkan mengklaim sebagai seorang “Gus.”

Example

Pernyataan tersebut langsung menimbulkan tanda tanya di kalangan publik dan jurnalis. Sebutan “Gus” secara tradisional merujuk pada keturunan seorang kiai yang memiliki garis keturunan yang jelas. Penggunaan gelar ini tanpa dasar yang kuat dinilai bisa menyesatkan masyarakat.

Seorang wartawan senior yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya terhadap fenomena ini.

“Ini ngawur dan terlalu berani. Bisa saja pembaca mengira ini benar-benar JawaPos asli. Apalagi klaim tentang sebutan ‘Gus’ yang asal-asalan. Sebutan itu ada tradisi dan asal-usulnya, bukan sembarang panggilan,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah praktisi hukum di Surabaya turut menyoroti penggunaan nama media yang menyerupai JawaPos. Mereka menegaskan bahwa, meskipun ada perbedaan satu huruf, publik tetap akan mengasosiasikannya dengan media besar yang sudah dikenal luas.

“Ini bisa masuk dalam kategori pelanggaran merek atau sengaja menyesatkan publik. Nama-nama media harus jelas dan tidak boleh meniru yang sudah ada, apalagi yang kredibel,” ujar seorang pengamat hukum media.

Seorang aktivis pers menambahkan, bahwa praktik semacam ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap media secara keseluruhan.

“Jangan sampai masyarakat tertipu hanya karena kesamaan nama. Ini juga merusak citra media yang benar-benar menjalankan kerja jurnalistik dengan profesional,” tegasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak media yang bersangkutan belum memberikan tanggapan terkait kemiripan nama dengan media besar maupun klaim yang disampaikan dalam pemberitaannya. (Tim/red)

Example 500x350
Example 120x600
Example

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *