JAKARTA, CNEWS.CO.ID – Buntut aksi demo damai didepan kantor Bea dan Cukai Pusat Jakarta pada Kamis 19 September 2024, terkait pengusutan kelompok Johan, sang pengendali peternakan pita cukai Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Madura, kini muncul nama Kartika Dewantoro.
Nama Kartika Dewantoro muncul di Pasuruan Raya dari berbagai kalangan, Satpol PP Kota Pasuruan, Aktivis Pasuruan Raya dan pengusaha juga awak media sendiri.
“Siapa sosok Kartika Dewantoro ini Mas. Banyak yang menanyakan orang ini usai adanya demo di kantor Bea dan Cukai Pusat Jakarta bulan lalu,” kata salah satu aktivis asal Jakarta. Rabu 27 November 2024.
Masih kata Dia, menurutnya, banyak yang salah persepsi soal munculnya Kartika Dewantoro, ada yang bilang dia ini pengusaha, aktivis, wartawan dan juga ada yang menduga si Kartika Dewantoro ini orangnya Bea dan Cukai Pusat.
“Kemarin sampai muncul nama wartawan Suntoro, saya yakin bukan kalau Suntoro. Jelas ini ada udang di balik batu dengan para pengusaha rokok di Jatim, khusunya di Pasuruan raya,” tambah dia seorang Aktifis yang tak mau disebutkan namanya.
Informasi didapat media ini, dengan adanya demo damai yang dilakukan beberapa aktivis di depan Kantor Bea dan Cukai Pusat Jakarta pada Kamis 19 September 2024, pengusaha jadi was-was. Pasalnya, Bea dan Cukai langsung adakan operasi soal rokok ilegal.
“Dengar-dengar perusahaan rokok di Pasuruan, Malang dan lainnya saling waspada saat ini, katanya ada operasi dari pusat, contohnya perusahaan rokok di wilayah Pasuruan saat ini was-was,” tutup aktivis yang berdomisili di Klaten Jawa Tengah tersebut.
Sementara itu, salah satu aktifis yang enggan disebutkan namanya juga menambahkan, untuk Pasuruan Raya, banyak perusahaan-perusahaan rokok. Contohnya, milik (H.RW) inisial, wilayah Gempol, (H.DD) inisial, wilayah Sukorejo, dan (H.IV) inisial, wilayah Tanggul Beujeng, Beji.
“Bukan hanya itu saja. Di Malang Raya pun juga banyak. Contohnya, (SG) inisial, wilayah Bantur, (ANT) inisial, wilayah Bantur, (H.BD & SLM), inisial, Gondanglegi,” urainya.
Disalah satu pemberitaan media online sebelumnya, dengan judul, “BERANTAS PETERNAKAN PITA CUKAI NON PPN DI MADURA”. Dalam narasinya menyebutkan, mengaudit pabrik-pabrik rokok milik kelompok Johan yang terdapat di Malang dan Pasuruan karena memakai pita cukai SKT non PPN dan pita cukai SKT PPN dari Madura.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, media ini masih mencari siapa sosok nama Kartika Dewantoro yang menghebohkan dunia rokok di Jawa Timur. (triyono/deki)
