JAWA TIMUR, CNEWS.CO.ID – Terkuak sudah, pemberitaan yang viral beberapa hari ini terkait adanya oknum yang terlibat penyalahgunaan BBM di Tulungagung. Rupanya, oknum wartawan di salah satu media online berinisial (BSR) tidak bisa membuktikan dengan temuannya di lapangan. Sehingga angan-angan apa yang diberitakan berharap jadi tersangka atau DPO.
“Itu ngawur dalam nulisnya. Ada tendensi kepentingan pribadi ataupun dendam,” ujar salah satu wartawan asal Surabaya. Sabtu (14/12/2024)
Dia menilai, lanjutnya, apa yang diberitakan oleh oknum wartawan berisial (BSR) hanya melihat kepentingan pribadi. “Nyatanya berita yang dia (BSR) tayangkan sudah dihapus atau 404,” imbuhnya.
Sementara itu, Komarudin, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsap dirinya menyatakan, jika yang mereka tayangkan dalam pemberitaan itu tidak ada konfirmasi.
“Tidak ada yang konfirmasi kepada saya. Bahkan mereka terkesan men justice bahwa saya ini otak pelaku BBM ilegal utama,” tegas Komarudin.
Ia juga mengungkapkan, adanya pemberitaan miring terkait dirinya hanya permintaan uang belum terlaksana. “Awalnya mintak 100 juta waktu di Polres Jombang. Terus permintaan kedua kalinya melalui sambungan telpn sebesar 200 juta,” pungkasnya.
Sekedar informasi, permintaan nominal yang fantastis itu dibenarkan oleh Komarudin. Menurutnya, oknum wartawan berinisial (BSR) terkesan adanya pemerasan. Padahal, terduga pelaku BBM ilegal belum ditetapkan tersangka. (tim/red)
