JAWATIMUR, Masyarakat Jawa Timur tengah menyoroti keberadaan sebuah organisasi yang dinilai menyerupai kepolisian. Organisasi ini menjadi perbincangan hangat setelah terlibat dalam aksi kekerasan terkait sengketa mobil rental beberapa waktu lalu.
Warga menilai, kelompok tersebut bertindak berlebihan. Terutama karena penggunaan nama dan logo yang mirip dengan kepolisian. Bahkan, sebelum melakukan eksekusi terhadap suatu objek, mereka kerap menyiarkan aksinya terlebih dahulu, bak tim unit reserse (Reskrim), lengkap dengan dokumentasi video.
Meskipun tergolong baru, sepak terjang organisasi ini sering membuat masyarakat tercengang. Tak sedikit yang mengaku sulit membedakan antara mereka dengan aparat penegak hukum, atau bahkan dengan kelompok preman.
Sejumlah warga khawatir, tindakan mereka yang dinilai sewenang-wenang dapat memicu perlawanan dari masyarakat.
“Jangan sampai nanti ada warga yang geram dan mengepung mereka karena dianggap bertindak semaunya sendiri,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Rabu (29/01)
Lebih mengejutkan lagi, menurut berbagai sumber, organisasi ini diduga melibatkan oknum berseragam coklat (Polri). Beberapa saksi bahkan mengungkapkan bahwa ada anggota yang terlihat menyelipkan senjata api di balik kaosnya.
“Kelompok ini isinya orang-orang campuran. Ada dari organisasi mereka sendiri, ada oknum polisi, bahkan ada juga oknum dari LSM,” ungkap narasumber.
Keberadaan organisasi ini tentu memunculkan tanda tanya besar. Masyarakat berharap aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas agar tidak terjadi gesekan yang lebih besar di kemudian hari.
Hingga berita ini ditulis, Redaksi Cnews.co.id akan terus mengikuti dan memberitakan perkembangan terkait organisasi yang menyerupai kepolisian.
Tim : Redaksi CNEWS.CO.ID