TULUNGAGUNG, CNEWS.CO.ID – Program Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, “Tumpas Judi” rupanya tidak dilaksanakan Polres Tulungagung dan Bupati Tulungagung. Pasalnya, perjudian sabung ayam, dadu dan cap jiki berlangsung bebas dan diduga di bekingi oknum Polres Tulungagung. Rabu 6 Februari 2025.
Dari pantauan media ini, ada 10-12 kalangan judi sabung ayam, dadu dan cap jiki di beberapa wilayah Kecamatan Tulungagung. Diantaranya, Kecamatan Ngantru, Kedungwaru, Boyolangu, Ngunut, Campurdarat, dan Kalangbret.
Saat ini, kepercayaan warga dan tokoh masyarakat serta lembaga agama “pudar” terhadap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Tulungagung.
Informasi didapat, mereka (masyarakat) dalam waktu dekat ini akan melakukan demo di halaman Polres Tungagung dan Kantor Bupati Tulungagung, jika perjudian ini tidak dihentikan.
“Sangat miris penegak hukum ditempat kami (Tulungagung). Jelas-jelas perjudian merajalela dibiarkan begitu saja. Kami masih berkoordinasi dengan lembaga agama di Tulungagung,” ucap perwakilan masyarakat, Eddy.
Jika perjudian ini masih dibiarkan, lanjut pria bertubuh gempal, kami akan melakukan demo besar besaran di Polres Tulungagung dan Kantor Bupati Tulungagung.
“Kita tunggu dalam waktu dekat ini mas, kita akan buktikan kalau tidak ada tindakan dari Polres Tulungagung dan Bupati Tulungagung,” jelas pria berkulit sawo matang.
Lain halnya, dengan cerita dari salah satu pemuda Boyolangu, Hermawan. Menurutnya, dulu sabung ayam ditertibkan dan ada pengurusnya, dulu hanya ada 4 tempat sabung ayam di Tulungagung dan masyarakat menyadari karena tidak terlalu meresahkan.
“Tapi kalau sekarang banyak yang buka kalangan sabung ayam dan jadi meresahkan masyarakat. Dulu tertib karena ada yang mengkordinir dan masyarakat menyadari. Kalau gak salah ada oknum orang Polres yang jadi beking di sabung ayam,” urai Hermawan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Kapolres Tulungagung dan Bupati Tulungagung dikarenakan banyak kegiatan. (BERSAMBUNG)
Reporter : arifin/red)