TULUNGAGUNG, Cynews.co.id – Masyarakat Tulungagung semakin geram dan menolak keras maraknya perjudian di wilayah mereka. Dugaan sejumlah oknum anggota yang terlibat dalam praktik haram ini, termasuk keterlibatan beberapa oknum wartawan dan LSM, membuat warga naik pitam.
Ironisnya, meski berlangsung secara terang-terangan sedikitnya ada 12 titik, seperti di Kecamatan Ngantru, Kedungwaru, Boyolangu, Ngunut, Campurdarat, dan Kalangbret, aktivitas ini seolah tak tersentuh hukum. Warga pun menduga aparat kepolisian dan pemerintah daerah membiarkan fenomena ini terus terjadi tanpa tindakan tegas.
“Kami tidak akan tinggal diam! Jika situasi ini terus berlanjut, kami akan menggelar aksi demo besar-besaran di depan Polres Tulungagung dan kantor bupati,” ujar Sugiono dengan nada tegas.

Tak hanya itu, warga juga meminta Kapolda Jawa Timur turun tangan dan mengambil sikap tegas terhadap maraknya perjudian di Tulungagung. Mereka mendesak agar Kapolda segera melakukan tindakan nyata untuk memberantas aktivitas ilegal tersebut.
Bahkan, sejumlah warga secara terang-terangan menuntut agar Kapolres Tulungagung dicopot dari jabatannya. Mereka menilai Kapolres Tulungagung yang saat ini dipimpin AKBP Muhammad Taat Resdi, S.H., S.I.K., MTCP. dinilai gagal dalam menjalankan tugas sebagai pengayom masyarakat karena tak mampu memberantas perjudian yang semakin merajalela.
“Kalau Kapolres tidak bisa menindak tegas perjudian ini, lebih baik diganti saja dengan yang lebih tegas dan berpihak kepada masyarakat,” tambah warga. Rabu (12/02)
Sementara itu, sejumlah tokoh agama memilih jalur lain dengan melayangkan surat protes kepada Kapolda Jawa Timur. Mereka berharap ada langkah konkret agar situasi ini tidak semakin tak terkendali dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum bisa kembali pulih.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak terkait belum dapat dikonfirmasi oleh media ini. (tim/red)